Gambar: internet
Doraemon adalah serial komik karya Fujiko F. Fujio yang mulai rilis sejak tahun 1969 dan diadaptasi menjadi sebuah film animasi. Animasi ini mengkisahkan seekor (sebuah) robot kucing dari abad 22 yang membantu seorang anak laki-laki yang payah dalam sekolah, bernama Nobi Nobita. Selain memiliki masalah dalam sekolah, Nobita juga payah dalam pergaulan sehari-hari. Malas, ceroboh, tidak bisa olahraga, tidak bisa berenang, tidak bisa main sepeda, dan selalu dapat nilai ulangan 0.
Nobita memiliki teman bernama Sizuka Minamoto, anak perempuan yang cantik, baik hati, dan pintar membuat kue tapi payah dalam hal bermain biola. Teman lainnya yaitu Suneo Honekawa, anak konglomerat yang hobby pamer. Mulai dari liburan ke luar negeri, koleksi mainan dan komik terbaru, dan jenis-jenis makanan luar negeri yang pernah dimakan, semua selalu dia ceritakan ke teman-temannya. Nobita juga memiliki teman yang sering memukul, yakni Takesi. Namun karena badannya yang besar jadi lebih sering dipanggil dengan Giant. Giant memiliki obsesi untuk menjadi bintang, namun sayangnya tidak pernah sadar dengan kualitas suaranya. selain itu, ada juga teman sekolah Nobita yang memiliki karakter tampan dan cerdas, bernama Dekisugi. Mereka adalah siswa SD kelas 5 yang ntah kapan akan lulus sekolah. Tokoh guru dalam animasi ini hanya ada 1 orang, dan sampai sekarang saya tidak tau namanya siapa.
Dalam serial animasi Doraemon, hampir keseluruhan menampilkan alur cerita yang sama. Permasalahan Nobita yang berputar dari nilai 0, dimarahi Ibu, malas mengerjakan PR, dipukul Giant, dipameri Suneo, iri dengan Dekisugi, dan hasrat ingin membuat Sizuka bahagia. Setelah itu akan mengadu dengan Doraemon dan Doraemon akan mengeluarkan alat-alat dari abad 22 untuk membantu Nobita. Namun keseringan, sifat jahil Nobita akan hadir ketika sudah dipinjami alat Doraemon sehingga seringkali membuat nasibnya kembali tidak beruntung.
Dalam edisi ulang tahun, biasanya akan ada episode khusus dengan tema petualangan. Meskipun sudah berkali-kali episode special ulang tahun namun Nobita tetap sebagai anak SD kelas 5. Kapan lulusnya? Beragam petualangan pernah dilakukan Doraemon, Nobita, dan kawan-kawan. Dari tour keliling dunia, perjalanan ke planet lain, hingga petualangan berbagai zaman pun sudah pernah mereka lakukan. Tentunya petualangan ini disponsori oleh alat-alat dari kantong ajaib Doraemon.
Sebagai penikmat serial Doraemon dan kebetulan seorang mahasiswa sejarah, saya sering berfikir seandainya alat Doraemon itu benar-benar ada tentu akan memudahkan dalam merekontruksi sebuah peristiwa sejarah. beberapa alat yang pernah dikeluarkan Doraemon dalam petualangannya di masa lampau tentunya sangat membatu tugas sejarawan dalam melihat sebuah masa lalu.
Gambar: internet
Dimulai dari Mesin Waktu. Sebuah alat yang digunakan Doraemon ketika pertama kali datang ke rumah Nobita. Dengan mesin waktu ini, Doraemon, dkk dapat pergi ke masa lalu maupun ke masa depan sesuka hatinya. Tentu ini sangat memudahkan sejarawan jika ingin melihat masa lalu secara langsung. Tinggal set zaman batu maka akan langsung bertemu dengan Pithecanthropus Erectus yang sedang nyantai di dalam goa. Mau melihat kondisi Jambi pada masa penjajahan Jepang ya tinggal set tahun 1943 – 1945. (Nb: Jangan lupa bawa catatan dan rekaman agar ada dokumentasi tertulis dan visual untuk daftar lampiran).
Gambar: pribadi
Dalam episode “Petualangan yang Penuh Misteri di Piramida Mesir”, Doraemon mengeluarkan alat Penampil Bawah Tanah. Alat ini digunakan untuk melihat apa yang tersimpan di dalam lapisan tanah. Tentunya alat ini akan sangat bermanfaat bagi arkeolog yang sedang mencari situs-situs yang masih terkubur dalam tanah. Dengan alat ini, Doraemon dan Nobita menemukan sebuah makam yang terkubur di dalam tanah. Beh, seharusnya bisa dijadikan headline berita, “Seorang Anak SD Menemukan Situs Makam Kuno di Bawah Tanah Mesir” dan tentunya dapat mendatangkan royalty (otak ekonomisnya keluar).
Karena tidak telaten menggunakan cara arkeolog dalam menggali situs bawah tanah, Doraemon mengeluarkan alat berupa Sabuk waktu. Berbeda dengan mesin waktu yang berbentuk kendaraan, sabuk waktu ini dapat memindahkan tubuh pemakai sabuk ke masa yang diinginkan namun dengan tempat yang sama. Bayangkan jika seorang sejarawan memakai sabuk waktu untuk merekontruksi sejarah, tentunya mereka akan dapat dengan tepat melihat apa yang ada dan yang terjadi pada tahun tertentu.
Gambar: pribadi
Gambar: internet
Berbeda lagi dalam episode “Petualangan Nobita di Benua Antartika Kachi-Kochi”. Berlatarkan musim panas di Tokyo membuat Doraemon dan Nobita pergi menuju gunung es raksasa untuk makan es serut sepuasnya. Kalau ini mah, buka pabrik es serut juga bisa. Es diimpor langsung dari gunung esnya. Tanpa dipotong ongkir dan bea cukai karena dapat menggunakan Pintu Kemana Saja. (lagi-lagi materialistik).
Dalam petualangannya di gunung es, secara tak sengaja Nobita menemukan sebiah cincin di gunung es. Karena penasaran, Doraemon, dkk mencoba mencari tahu pemilik dari cincin tersebut. Untuk mengetahuinya, lagi-lagi Doraemon mengeluarkan alat yang membuat saya ngiler. Tongkat Pengukur Umur. Sebuah tongkat yang dapat mengukur usia dari sebuah benda. Jika alat ini benar ada, tentu tidak akan terjadi perdebatan dalam mendeskripsikan usia sebuah benda sejarah. Jika ditemukan sebuah benda, misalnya pecahan keramik, maka akan langsung dapat dilihat usia keramik tersebut. Bukankah disekitar DAS (Daerah Alisan Sungai) Batanghari masih sering ditemukan pecahan-pecahan keramik tersebut. Tongkat pengukur umur ini akan menjadi alat yang sangat berguna tentunya.
Gambar: pribadi
Untuk mencari tahu asal muasal cincin tersebut, Doraemon kemudian mengeluarkan alat berupa tangkat dengan ujung jari yang mengacungkan telunjuk yang saya duga sebagai Tongkat Penunjuk Jalan, yang menunjukkan pergerakan gunung es tempat ditemukan cincin tersebut. Alat ini tentu sangat ideal untuk memetakan perjalanan I-Tsing atau Marcopolo. Alat ini juga dapat digunakan untuk mencari tahu asal muasal keramik-keramik yang ditemukan di DAS Batanghari yang sata sebutkan sebelumnya. Gimana? Jika saya punya alat ini, akan saya gunakan untuk melihat perjalanan perantau Jawa hingga sampai ke Mendahara.
Gambar: pribadi
Selain alat penampil bawah tanah, Doraemon juga punya alat yang memiliki fungsi hampir sama yakni Tali Penunjuk. Cukup dengan menggosok-gosok talinya, maka kita akan tau apa yang ada dibalik kupon bertanda khusus terkubur di sekitar kita. Praktis sekali jika kita ingin tau apakah di tempat tinggal kita ada harta karun yang tertimbun. Siapa tau, dibawah lantai rumah kita terdapat sebuah kompleks percandian yang belum ditemukan oleh arkeolog dan sejarawan.
Gambar: pribadi
Ini baru beberapa dari alat Doraemon yang saya rasa akan sangat membantu dalam menggambarkan bagaimana masalalu. Dan jika keberadaan alat ini dapat menjadi fakta, maka tugas seorang sejarawan akan lebih ringan namun kurang menantang. Ya iyalah, apalagi yang jadi tantangan kalau apa-apa sudah diselesaikan dengan alat ajaib.
Dan saat ini yang menjadi fakta bahwa tulisan ini dibuat oleh mahasiswa semester akhir yang pusing mendeskripsikan narasi sejarah dalam skripsinya dikarenakan keterbatasan data yang dimiliki. Ada yang mau bantu?
Mendalo, 26 Maret 2019
Mendalo, 26 Maret 2019












Tidak ada komentar:
Posting Komentar