Selasa, 02 Juli 2019

KULIAH UMUM MENTERI PPPA

Unja Melaksanakan Kuliah Umum bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Gambar: unja

Hari ke-5 di bulan November ini Universitas Jambi mengadakan kegiatan kuliah umum bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Ibu  Yohana Susana Yembise. 
Kuliah umum ini dihadiri oleh  PLT Gub. Jambi yang diwakili oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra, Wakil bupati ma. Jambi, Rektor, wakil rektor, serta para dekan dan wakil di lingkup Universitas Jambi. Kuliah umum Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dg mahasiswa Univeritas Jambi mengangkat sebuah tema, "Upaya preventif generasi muda dalam perlindungan dalam perlindungan perempuan dan anak."

Pada pukul 09.30 WIB acara dibuka dengan sambutan dari bapak Rektor Universitas Jambi, Joni najwan, SH, MH, PSD sekaligus sebagai ucaoan selamat datang untuk Ibu Menteri, "Selamat datang Ibu Menteri di Kampus Pinang Masak Universitas Jambi." 
Dalam sambutannya, Bapak Rektor melaporkan secara singkat keadaan unja serta menyatakan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan kuliah umum hari ini. Menurutnya, tema kuliah umum merupakan suatu tema yg sangat menarik dan dibutuhkan oleh mahasiswa Universitas Jambi.

Kuliah umum dimoderatori langsung oleh Rektor Universitas Jambi. Sebagai pembuka topik kuliah umum, bu menteri asal tanah Papua ini mengutaran, "Satu negara dikatakan belum bebas dari kemiskinan jika perempuan belum berada di garis aman." Mengindikasikan bahwa Begitu pentingnya perempuan sebagai penopang suatu bangsa, "Tugas saya dan tugas perempuan-perempuan indonesia itu berat. Target akhir 2030, dipenuhi target indikator gender equality (kesetaraan gender)."

Tentunya, Persoalan perempuan dan anak adalah hal yg sangat penting mengingat 1 dari 3 perempuan adalah korban kekerasan. Jika dilihat di banyak kasus seperti KDRT, pelecehan seksual, pemerkosaan, selalu perempuan yg menjadi korbannya. Adanya budaya patriarki juga turut menjadikan perempuan selalu di bawah laki-laki. Tentunya hal ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, karena negara memiliki tanggung jawab untuk sebuah kesetaraan rakyatnya, salah satunya kesetaraan gender yg sedang digaungkan saat ini. Semua perempuan memiliki hak untuk menjadi siapa saja yg dia inginkan. Perempuan berhak atas setiap profesi.

"Dibalik keberhasilan kaum laki-laki ada perempuan luar biasa." Tutup pak rektor mengakhiri kuliah umum kali ini setelah sebelumnya dilakukan sesi tanya jawab antara Ibu Menteri PPPA dengan mahasiswa.

Balairung Unja, 05 November 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CATATAN AKHIR TAHUN 2020

 31 desember 2020 pukul 18.09 aku memulai tulisan ini. sudah lama aku tak menulis. Kesenanganku satu ini terenggut oleh rutinitas pekerjaan....