Senin, 01 Juli 2019

NOVEL "GADIS PORTUGIS"


Judul               : Gadis Portugis
Penulis             : Mappajarungi Manan
Tebal               : 440 halaman
Tahun terbit     : Juli 2011
Penerbit           : Najjah


\
Gambar: Pribadi

Novel karya Mappajarungi Manan ini adalah novel yang mengambil latar Perang Makassar 1669. Novel ini bercerita tentang kepahlawanan banngsa Makassar dalam perang melawan Belanda yang ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah. Pada saat itu banyak perwakilan dagang dari berbagai Negara yang berkantor di Makassar, mereka difasilitasi dengan baik oleh Kerajaan Gowa termasuk pendirian rumah ibadah bagi umat Kristiani. Pada novel ini dikisahkan tentang seorang putra mahkota Karaeng Pallaga yang bernama Karaeng Caddi yang dipersiapkan menajdi penerus tahta ayahnya menjadi pemimpin Pallaga, salah satu wilayah Kerajaan Gowa.
Karaeng Caddi adalah seorang pemuda pintar dan gagah berani. Meskipun masih muda, tapi telah beberapa kali dipercaya sang Sultan untuk memadamkan pemberontakan di daerah-daerah taklukan Gowa. Selain ketangkasan dalam berperang, dia juga luwes dalam bergaul dengan pembesar-pembesar dan konglomerat dari berbagai bangsa. Sampai akhirnya, ia dipertemukan dengan putri pembesar dari Portugis Benyamin Pareira yang bernama Elis Pareira. Elis Pareira berasal dari keluarga terpandang yang tinggal di kawasan Paotere. Keluarga ini merupakan pedagang sukses yang mengumpulkan rempah-rempah dari Maluku.
Sejak pertemuan itu, benih-benih cinta antara Kareng Caddi dan Elis Pareira muncul. Sebagai bangsawan Makassar, Karaeng Caddi sangat memegang teguh adat istiadat yang berlaku. Selain itu hubungan kedua manusia itu berlatarkan adat istiadat dan agama yang berbeda. Namun, karena besarnya cinta keduanya, mereka melanggar batas-batas adat istiadat yang dipegangnya dengan melakukan hubungan asmara secara sembunyi-sembunyi.
Sebagai putra mahkota, Karaeng Caddi dituntut untuk belajar tata pemerintahan pada seorang ulama di Kerajaan Wajo, yaitu Puang Abdul Fattah. Tuntutan untuk belajar, keinginan untuk terjun membela kerajaan Gowa di garis depanmelawan Belanda, serta kisah cintanya dengan seorang gadis Portugis menjadi pertimbangan yang berat. Namun akhirya, Karaeng Caddi mengikuti saran orang tuanya untuk berangkat ke Paneki kerajaan Wajo untuk menuntut ilmu.
Dalam perjalan pulang dari Wajo melalui jalur darat, Karaeng Caddi berhasil menghentikan pasukan darat Kerajaan Bone yang dipimpin Arung Palakka yang ingin menghancurkan basis logistic Kerajaan Gowa di Bantaeng.
Selain kisah heroik kepahlawan, novel ini juga menonjolkan kisah cinta antara Karaeng Caddi dan Elis. Kisah cinta mereka tumbuh ketika gendering perang  sedang ditabuh. Belanda terus mengacaubalaukan Kerajaan Gowa. Karaeng Caddi dan Elis berusaha untuk mendobrak tradisi kuat masing-masing keluarga. Kedua orang tua Elis tidak setuju anaknya menikah dengan Karaeng Caddi dan menginginkan anaknya mendapat jodoh dari kalangan portugis. Sebaliknya Karaeng Caddi yang juga ketat dengan adat, justru melawannya.
Ketika Belanda berhasil menyerang Kerajaan Gowa, orang-orang Portugis dipaksa meninggalkan Makassar termasuk orang tua Elis. Namun Elis mengungsi di Gereja. Di lain pihak, Karaeng caddi masih terus melakukan perlawanan, bahkan kemudian Elis ikut memimpin pasukan perempuan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Ketika pernag mereda, Karaeng Caddi membawa Elis ke Pallaga dan memperkenalkan Elis ke keluarganya. Keluarga Karaeng Caddi meretui hubungan mereka denga syarat Elis harus masuk islam. Karena cinta yang sudah membara, Elispun ikhlas mengikuti agama Karaeng Caddi.
Karena serangan Belanda yang terus menerus, akhirnya Kerajaan Gowa semakin terdesak. Hal ini mengakibatkan  pasukan Karaeng Caddi terpaksa layar meninggalkan Makassar menuju timur menyongsong matahari terbit. Di tempat itulah Karaeng Caddi dan Elis menikah dan menetap, membangun perkampungan di pantai hingga menjorok ke daratan. Mereka kemudia hidup dama  sebagai petani dan nelayan. Perkampungan itu lalu mereka namakan Pantai Makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CATATAN AKHIR TAHUN 2020

 31 desember 2020 pukul 18.09 aku memulai tulisan ini. sudah lama aku tak menulis. Kesenanganku satu ini terenggut oleh rutinitas pekerjaan....