
(Sumber: Google)
Ceritanya lagi booming Drama Korea berjudul The World of the Married yang dibintangi oleh Kim Hee-ae dan Park Hae-joon. Drama Korea The World of the Married berkisah tentang Ji Sun-woo (Kim Hee-ae) yang bekerja sebagai seorang dokter dan kaya raya yang dikhianati oleh suaminya Lee Tae-oh (Park Hae-joon) yang berselingkuh dengan Yeo Da-kyung (Han So-hee ). Simplenya, drama ini mengangkat cerita orang ke-3 dalam rumah tangga. Pelakor istilah orang kita. Drama korea ini tak hanya digemari ibu-ibu yang sudah berumah tangga, namun juga ciwi-ciwi yang masih single. Banyak review-review yang saya baca mengenai drama ini. Mereka yang telah menonton memberikan ulasan bagaimana drama The World of the Married telah berhasil menguras emosi mereka. Sebenarnya saya kurang tertarik menonton drama tersebut karena saya sedang keasyikan menonton Drama Korea berjudul Voice. Drama action yang berkisah mengenai 2 orang polisi yang berhadapan dg seorang psikopat. Tapi karena banyaknya postingan yang berseliweran di beranda, pertahanan saya runtuh juga. Penasaran saya. Dan mulailah saya nonton episode pertama dan dilanjutkan di episode ke-2 dalam 1 waktu.
Benar bahwa drama The World of the Married sangat mengaduk-aduk emosi penontonnya, apalagi jika ditonton oleh kalangan ibu-ibu rumah tangga. Tapi diluar hal tersebut, kiranya drama ini juga syarat makna. Apalagi bagi saya yang belum mengetahui dunia per-rumah-tangga-an. Akal pendek saya tentu saja akan berkata, jika sudah dikhianati maka tak perlu waktu lama untuk mengakhiri sebuah hubungan. Apalagi bagi wanita sesukses Ji Sun-woo. Seperti dialog salah satu tokoh, "Bukankah bagi wanita sukses, semua akan mudah." Nah disini saya belajar, ada banyak pertimbangan yang dipikirkan sebelum sampai pada keputusan akhir. Karena berumah tangga tak sebercanda “tidak suka-tinggalkan”.
Saya baru menonton sampai episode 2, dan menurut saya belum terlalu mengaduk emosi saya. Scene paling menyedihkan di 2 episode ini adalah ketika tokoh Ji Sun-woo mengetahui bahwa dia dibohongi oleh suami dan orang-orang di sekitarnya. Selebihnya masih biasa saja, ntah di episode 3 dan seterusnya. Mungkin ini hanya persoalan waktu saja.
Ketika saya menonton drama ini, emosi saya tentu menyalahkan tokoh suami yang telah mengkhianati istrinya dengan berselingkuh. Apalagi, tokoh suami dalam drama ini digambarkan sebagai suami yang dibiayai istri. Tentu akan semakin membuat penonton jengkel melihat tokoh suami yang tak tau diri. Tapi ketika saya menonton episode ke-3 esoknya, saya kemudian mencoba melihat dari sisi yang berbeda. Bukan bermaksud membenarkan tindakan perselingkuhan, namun ada baiknya kita,mencari tau alasan sebuah perselingkuhan. Selama 3 episode yang telah saya tonton, banyak scene yang memperlihatkan bagaimana karakter suami-istri yang sedikit berlawanan. Ji Sun-woo digambarkan sebagai seorang tokoh yang perfeksionis, sebaliknya Lee Tae-oh digabarkan sebagai tokoh yang tidak bisa terpaku oleh aturan. Kesannya berantakan. Mungkin disini kita bisa menemukan jawaban kenapa Lee Tae-oh selingkuh. Ya mungkin dia tidak bisa mengatasi rasa bosannya memiliki istri yang cenderung kaku. Sehingga tidak dapat menahan hasratnya untuk mencari “jajan” di luar sana. Dalam sebuah dialog antara Lee Tae-oh dan sahabatnya dia mengatakan bahwa dia merasa hidup ketika bersama Yeo Da-kyung namun juga tidak bisa hidup tanpa Ji Sun-woo. Lee Tae-oh ini jenis-jenis manusia egois yang tak bisa menentukan pilihan.
Berbicara mengenai drama Korea dengan tema orang ke-3, saya teringat drama yang berjudul VIP. Jangan sampai salah ya, yang saya maksud adalah Drama VIP tahun 2019 yang bercerita tentang tim Sungwoon Department Store yang bekerja untuk klien VIP. Karena ada juga darakor yang berjudul VIP tahun 2017 yang berkisah tentang putera seorang guru di sekolah berprestasi yang menjadi pelaku pembunuhan berantai yang terjadi di beberapa negara. Drama VIP tahun 2019 ini dibintangi oleh Jang Na-ra Dan Lee Sang-yoon. Tentu saja dalam drama ini tokoh suami yang berselingkuh. Drama ini Tidak hanya mengaduk-aduk emosi namun juga membuat penontonnya penasaran setengah mati siapa orang ke-3 yang dimaksud. Berbeda dengan drama The World of the Married dimana sosok orang ke-3 telah dimunculkan dan dijelaskan di episode pertama, di drama VIP, konflik adanya perselingkuhan dimunculkan di episode pertama, Tapi mengenai siapa yang menjadi org ke-3 baru ada di episode 16 (Film ke-8, satu film terdiri dari 2 episode). Selama sekian episode, penonton akan bertanya-tanya sekaligus menduga, siapa orang ke-3 tersebut. Saya tidak bermaksud membandingkan, karena bagi saya keduanya bagus dan apik untuk ditonton. Di kedua drama tersebut, istri sah selalu lebih wah dibandingkan selingkuhannya. Namun kita tak dapat menutupi fakta bahwa ada alasan kuat terjadinya sebuah perselingkuhan. Salah satunya adalah ada salah satu pihak yang tak menemukan apa yang diinginkan dari pasangannya dan tidak terbuka kepada pasangannya. Ya seharusnya kita belajar dari drama-drama model ini bahwa kejujuran dan keterbukaan itu penting dalam sebuah hubungan, apalagi dalam pernikahan. Dilihat dari sisi manapun, perselingkuhan tidak dapat dibenarkan. Saya jomblo mengecam keras tindakan perselingkuhan.

(Sumber: Google)
Drama The World of the Married baru saya tonton sampai episode 3, mungkin nanti malam saya lanjut menonton episode selanjutnya, tapi mungkin juga tidak. Tapi sepertinya saya ingin mengkhatamkan drama Voice terlebih dahulu. Drama yang rilis tahun 2017 ini cukup membuat saya harus berkali-kali memejamkan mata ketika ada adegan sadisme. Dan hampir di setiap episodenya selalu ada adegan tersebut. Saya tak terlalu berani melihat adegan tersebut, karenanya seringkali saya skip saja. Untunglah, dalam drama ini bercak darah dan luka di blur. Mungkin lain kali saya akan mengulas mengenai drama Voice.
Rihand Triyani
Lagi pengen nulis
Saya kebingungan memberi judul tulisan ini, jika anda membaca dan ada usulan judul yang pas, akan saya ganti judulnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar