Selasa, 02 Juli 2019

HISTORIOGRAFI BARAT



1.      HISTORIOGRAFI BARAT KLASIK
Historiografi klasik dimulai pada 865 SM. Dalam perkebangan awal historigrafi dikenal di peradapan romawi dan yunani klasik. Hal tersebut tidak terlepas dari peradaban Yunani dan Romawi yang sudah maju pada zaman klasik dan mempunyai budaya menulis yang tinggi. Namun dalam segi penulisan keduanya memiliki perbedaan dalam hal penulisan historiografi, hal tersebut tidak terlepas dari perseoalan pemerintahan dan cara hidup di kedua wilayah tersebut.

Beberapa tokoh yang terkenal adalah Herodotus, Thucydides, Polybius, Titus Livius, dsb. Dalam penulisannya historiografi dipengaruhi oleh penulis sendiri, sehingga kita dapat melihat atau membedakan corak penulisan penulis dalam penulisan historiografinya. Sebagai contoh adalah contoh penulisan Herodotus yang masih berbentuk prosa dan puisi sebagai tambahan Herodotus dikenal sebagai bapak sejarawan dunia.
Pada periode penulisan historigrafi yang ditulis pada masa klasik, kajian penulisannya lebih dominan pada peristiwa sejarah kontemporer, atau sezaman dengan penulis. Dalam penulisan sejarah atau historiografi pada abad klasik ini juga kita bias melihat, bahwa corak penulisan masih diepngaruhi oleh unsur Mitos atau mitologi, dengan penulisan masih terdapat peran dewa-dewa trerhadap kehidupan manusia. Dalam penulisan pada abad klasik ini, penulisanya juga masih menggunakan sumber-sumber tradisi lisan yang diwarisan secara turun temurun. Sumber lisan memang berhubungan pada saat itu sehingga dalam melengkapi interpretasi dari penulis histirografi.
Dalam beberapa hal penulisan pada masa ini masih bersifat sedarhana, karena belum mempunyai kerangka dalam penulisannya. Sehingga belum mendiskripsikan sebuah peristwa sejarah dengan penulisan yang lebih deskriptif analisis. Kekurangan tersebut tidak terlepas dari perkembangan penulisan tersebut yang masih tergolong awal peradaban. Selain itu, dalam mengambil sumber sejarah, para penulis zaman ini belum mengadakan kajian terhadap sumber, atau melakukan kiritis terhadap sumber sehingga panulisan sejarahnya belum dalam merekontrusikan sebuah peristiwa masih bersifat anakronis. Beberapa hal yang sering menjadi kajian sejarawan pad masa ini adalah penulisannya bersifat dogeng, genealogi, epos (atau cerita kepalawanan) dsb.
1.      Yunani
Sebagai contoh adalah contoh penulisan Herodotus yang masih berbentuk prosa dan puisi sebagai tambahan Herodotus dikenal sebagai bapak sejarawan dunia. Pada periode penulisan historigrafi yang ditulis pada masa klasik, kajian penulisannya lebih dominan pada peristiwa sejarah kontemporer, atau sezaman dengan penulis. Pengaruh kebudayaan yang mempengaruhi hadirnya tulisan tersebut adalah Berangkat dari perenungan, sehingga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap dewa dan kekuatan supranatural. Belum terdapat ilmu ilmiah pada masa klasik ini. Karena tidak dapat dibuktikan apa yang ditulis, maka hasil tulisan pada masa ini disebut mitos. Namun, mitos dapat menguak gambaran kebudayaan pada masanya.




Tokoh :
1)      Herodotus (484-425 SM), kebangsaaan Yunani dan paling fenomenal. Dia menulis pada abad ke-5 dan ke-6. Herodotus merupakan pemikir awal di Yunani. Tulisan bersifat general dan berdasarkan hasil perenungan.
2)      Thubydides (456-396 SM), seorang jenderal dan politisi. Memasuki abad ke-3 SM. Manusi sudang ramai dan mulai berkonflik (perang). Mulai adanya timbul perang dan penulisan dg tema peperangan di Yunani. Perang pelonesos.

2.      Romawi
Zaman Romawi berdiri pada periode tumbuh setalah runtuhya Yunani. Dalam kekaisarannya Romawi lebih menekankan pada pejajahan atau ekspansi wilayah ke daerah luar guna meperluas  wilayah kekuasaannya. Keadaan  social dan politik yang terjadi diwilayah ini, yang pada akhirnya juga berpengaruh kepada penulisan-penulisan historiografi di romawi, yang umumnya memilki ciri penulisan heroic, tentang kemenangan peperangan yang ada. Yang tentu dapat membedakan penulisannya dengan Yunani. Meskipun mempunyai ciri tersendiri dalam menampilkan tema, namun secara strukutr penulisan secara umum relative serupa, dengam masih menggunakan karya berbentuk prosa, puisi maupun sastra. Pengaruh kebudayaan yang mempengaruhi hadirnya tulisan tersebut adalah Keadaan  social dan politik yang terjadi diwilayah ini, yang pada akhirnya juga berpengaruh kepada penulisan-penulisan historiografi di romawi, yang umumnya memilki ciri penulisan heroic, tentang kemenangan peperangan yang ada.

Tokoh :
1)      Polybius (198-117 SM), Memasuki zaman yang lebih maju dibandingkan dua penulis sebelumnya. Sudah menggunakan pendekatan geografis sejarah dan tidak mengeneralisasikan sebuah penulian. Polybius merupakan Sejarawan yang terkenal pada masa Romawi, meski ia merupakan orang Yunani, ia hidup pada masa transisi, ketika Yunani runtuh dan Romawi mulai berkembang. Dia dilahirkan di daerah Megalopolis yaitu daerah Yunani, ia hidup pada tahun (208SM-126SM). Dalam hal status social, ia merupakan keluarga yang terpandang dalam pemerintahan romawi.  Semasa hidupnya ia mengalami gejolak politik yang kuat, ia dipenjara oleh pemerinah Romawi, karena ia dan keluarganya dituduh terlibat dalam gerakan anti Romawi, ia disandra dan dibawa ke Italia. Selama masa penahanan tersebut ia mengenal orang-orang kelas atas yang saat itu tinggal di daerah tersebut diantaranya adalah Cato dan Scipio yang  merupakan komandan perang Romawi, keduanya merupakan pengagum kebudayaan yunani. Dalam memulai karya historiografinya yang dimulai pada saat ia dipenjara selama 17 tahun. Dan dimulai sejak masa ekspansi Romawi awal Perang Punisia ke II. Dalam penulisanya ia menulisakan kisah-kisah sejarah pada masa kontemporer atau semasa ia hidup. Karya-karyanya dominan pada peristiwa peperanan Romawi terhadap wilayah-wilayah kekuasaan yang ditaklukan. Yang menceritakan tentang keperkasaan Romawi dalam menaklkan musuh-musuhnya. Karya yang dihasilkan oleh Polybius mengenai sejarah kekaisaran Romawi adalah The Histories yang menceritakan kejadian peperangan yang terjadi di Romawi.[1]
2)      Julius Caesar (100-44 SM) seorang jenderal Yunani. Bukunya yang terkenal berjudu; Komessaris of ….. yang menceritakan tentang perang suku Gallelia. Dia seorang jenderal yang melakukan refleksi terhadap perang tersebut.
3)      Sallustus (86-34 SM). Rajin membuat biografi dari tokoh-tokoh hebat.

2.      HISTORIOGRAFI BARAT ABAD PERTENGAHAN
Jaman Abad Pertengahan Eropa juga lazim disebut dengan istilah “abad gelap dan juga  “abad kebodohan”.Istilah itu mempunyai konotasi bahwa masyarakat pada masa itu berada dalam kegelapan atau kebodohan. Istilah abad gelap atau kebodohan itu sesunguhnya diberikan oleh  kaum rasionalis Eropa abad 18, yang telah mengalami abad pencerahan,  Enlightement atau Aufklarung. Mereka ini memandang  masyarakat abad pertengahan (8-13) berdasarkan sudut pandang atau perspektif  mereka sebagai manusia rasionalis. Keadaan kebudayaan dipengaruhi oleh “jiwa jaman” dari pandangan dunia (hidup) dari masyarakat Abad Pertengahan yaitu:
  • Theosentrisme, yaitu pandangan hidup yang berpusat pada Tuhan
  • Providensi, yaitu pandangan hidup yang mengangap bahwa segala sesuatu di dunia dan seisinya ini berjalan menurut brencana Tuhan (God Plan).
  • Yenseitigheit, yaiyu pandangan hidup yang mementingkan kehidupan di alam baka atau akhirat.
Demikianlah bisa dikatakan bahwa  jiwa jaman masyarakat Abad Pertengahan adalah bersifat spiritual. Dalam hal ini semua kehidupan masyarakat bersumber dan berpedoman pada ajaran agama (Kristen). Dalam bidang historiografi dan filsafat sejarah pada waktu itu terjadi kesimpangsiuran, karena historiografi Abad Pertengahan di pengaruhi oleh agama, sedangkan filsafat sejarah ditandai oleh jiwa agama. Oleh karena itulah karya sejarah yang dihasilkan pada waktu itu pada umumnya berupa sejarah agama, sejarah orang-orang suci, sejarah penciptaan dan sebagainya.[2]
Masa Abad Pertengahan berlangsung cukup lama (dimulai dari abad ke-5 sampai abad ke-15) dan pengaruhnya dirasakan di banyak segi kehidupan. Ciri dari historiografi dari Abad Pertengahan pada umumnya penulisan dari karya masyarakat lebih di bercirikan tentang tema keagamaan, karena pada masa ini pemikiran tentang ketuhanan mulai berkembang dan tekanan geraja yang kuat. Penulisan sejarah pada masa Abad Pertengahan secara umum mengungkapkan tentang sejarah manusia dan dunia sebagai peralihan dari penulisan sejarah yang bersifat ethnocentris dan regiocentris pada masa tradisional ke penulisan yang cendrung bersifat theocentris. Isi dari tulisan yang dihasilkan pada masa ini dipenuhi oleh pandangan-pandangan teologis. Proses sejarah yang ditulis dikaitkan dengan keberadaan Tuhan sebagai pusatnya. Dominasi agama sangat kuat pada masa itu. Namun kemudian, teologi semakin kuat namun mengesampingkan rasionalitas (akal). Hasil karya sangat minim bahkan hampir tidak ada. Bentuk tulisannya Mengkombinasikan fakta sejarah dg teologi.


Tokoh :
1.      Augustinus
Augustinus merupakan seorang penulis yang sangat produktif, terutama dalam hal teologi. Beberapa karya tulisnya yang kontroversial berkaitan dengan persoalan masa itu yakni yang berkaitan dengan kaum Pelagian, masih tetap berpengaruh hingga zaman modern. Di antara karyanya yang sangat berpengaruh dan terkenal sampai sekarang ini,
adalah:
1)      Confessiones, pengakuan (semacam riwayat hidup);
2)      De Trinitate , tentang Allah Tri Tunggal;
3)      De Natura et Gratia, tentang kodrat dan rahmat;
4)      De Civitate Dei, tentang negeri Allah (sebuah buku mengenai masyarakat Kristiani yang ideal dan hubungan antara negara dan agama, besar pengaruhnya pada masa Pertengahan);
5)      De Quantitate Animae, tentang mutu jiwa.15
6)      Confessiones, Buku yang berjudul Confessiones karya Augustinus memiliki karakteristik sejarah. Buku yang terdiri dari 13 jilid ini terdiri dari dua bagian besar pembahasan yakni riwayat hidup Augustinus dan pembahasan masalah keagamaan. Sembilan jilid di antaranya menjelaskan tentang riwayat hidup Augustinus dari kecil hingga memeluk agama Kristen pada usia 32 tahun sekaligus tentang ayahnya yang “kafir” dan ibunya yang taat beragama. Sementara yang empat jilid lebih menjelaskan tentang perjalanan dan pencarian yang dianggapnya sebagai sebuah kebenaran (masalah keagamaan). Menurut Yusouf Ibrahim, Confessiones mengisahkan pengalaman-pengalaman yang telah dilalui penulisnya pada tahap tertentu dalam kehidupannya. Harapannya buku itu menjadi petunjuk menuju ke jalan yang benar. Kebenaran yang dimaksud adalah agama Kristen yang kemudian dianutnya dengan teguh.
2.      Esebius
Esebius dari Caesaria menulis buku  sejarah gereja “church history” yang menceritakan tentang tumbuhnya gereja secara alami, berbicara tentang generasi yang persuafif dan keyakinan jenis sejarah yang radical (mengabaikan tradisi klasik). Esebius mendiskripsikan kehidupan religius dan mengajukan pertanyaan tentang eksisitensi manusia.

Tokoh lain :
1.      Hugo Von Santo Victor
            Pandangan  Hugo Von Santo Victor terhadap sejarah adalah menempatkan Kristus sebagai pusat dari segala peristiwa sejarah. Dengan berpegangan terhadap pemikiran tersebut, maka untuk mengetahui secara mendalam terhadap sejarah maka seseorang harus mengetahui iman.
2.      Otto Von Freising
            Otto Van Freising dikenal sebagai bapak filsafat sejarah. Salah satu karya Otto Van Freising yang terkenal adalah ”cronicle or history of two cities”. Dalam karya tersebut terlihat jelas pandangan teologis, yakni bahwa proses sejarah manusia pada mulanya menderita, sengsara tetapi kemudian mendapat bimbingan Tuhan, sehingga akhirnya selamat.
3.      Cassiodorus
            Cassiodorus merupakan pegawai tinggi dari istana kaisar suku Goth Timur yaitu Theodorik. Akan tetapi ia sendiri sebenarnya adalah orang Romawi Katolik. Ia sesunguhnya keturunan orang Siria, akan tetapi sudah sejak lama nenek moyangnya bekerja sebagai pejabat tinggi pada kekaisaran Romawi. Buku pertamanya adalah Chronika, yang merupakan buku asal-usul politik dari putra mahkota Kaisar Goth Timur sebelum tahun 519. Oleh karena mempunyai pandangan atau misi politik, maka tidak dilaporkan mengenai kelahiran Kristus dan kejatuhan dari kekaisaran Romawi Barat.
            Setelah tidak menjadi pejabat, Cassiodorus masih menulis suatu karya lagi yang diberi judul Variae, yang bisa dianggap sebagai terbitan sumber-sumber sejarah tertua. Ketika itu ia juga mengalami penyadaran agama (masuk agama Kristen), dan sesudah itu terutama sibuk dengan kebudayaan. Selama lebih dari seperempat abad, walaupun ia sendiri bukan seorang biara, ia mempelajari Injil, sejarah para murid Yesus dan para penulis antik. Hasil dari studinya disusun dalam suatu karangan yang berjudul Institutiones. Dalam edisi bahasa Latin karyanya terkenal dengan nama Historia Exclesiastica of Historia Tripatita, yang tidak lain adalah sejarah gereja.
4.      Procopius
            Tulisan-tulisan Procopius umumnya dalam bahasa Yunani. Menulis The History of His Own Time yang menceritakan perang-perang Byzantium melawan Persia, Afrika, dan bangsa Goths. Ia menyertai seorang jenderal Byzantium dalam perang, sehingga sebagian tulisannya bisa dikatan sebagai saksi mata. Kelemahannya terletak dalam biasnya sebagai pengagum empirium dan penggunaan sumber yang tanpa seleksi
5.      Gregory
            Tulisannya yang terkenal yaitu History of The Franks yang menceritakan sejarah dunia sejak zaman kuno sampai abad ke-5. Sejarah bangsa Franka dimulainya dari 417 sampai 591, lima puluh tahun terakhir ditulisnya dari sudut pandang saksi mata. Dia menulis dalam bahas latin, bahasa yang dimengerti kebanyakan orang pada masanya. Gregory menulis keajaiban-keajaiban sebagai umsur yang membuat tulisannya saksi kekuasaan agama atas bangsa Franka. Tulisannya menandai peralihan menuju abad pertengahan.
6.      Bede
            Menulis sebuah buku Ecclesiastical History of English Poeple, isinya menceritakan tentang terbentuknya kebudayaan Anglo-Saxon. Ia menulisnya dalam bahasa latin. Bede menggunakan banyak sumber dan berkonsultasi dengan gerejawan. Ia sangat berhati-hati dengan hal-hal yang ajaib, sehingga tulisannya terkesan objektif. Bukunya dirancang secara sistematis. Biografi dalam bukunya menjadi bagian yang sangat penting, karena dia menulis tentang orang-orang yang berjasa dalam membawa misi kristen di Inggris.
7.      Eginhard
            Ia pada mulanya adalah salah seorang murid Sekolah Istana, yang kemudian menjadi penasehat, sahabat, dan sekretaris Karel Agung. Karyanya tentang Karel Agung mengikuti model karya Suetonius, Lives of the Caesars.[1] Pada zaman Karoling ia menciptakan karya besar yang berjudul Life of Charlemagne.  
8.      Dante Aligheri
            Merupakan penulis terbesar yang menghasilkan sebuah karya yang komprehensif tentang puncak kebudayaan Abad Pertengahan. Melalui karya-karya Dante kita diantarkan untuk memasuki kehidupan dan alam pikiran masyarakat perkotaan Italia awal abad XIV. Sebab, dalam karya-karyanya ini Dante tidak hanya mengungkapkan hal-hal yang lahiriah, tetapi juga menyangkut pandangan hidup manusia pada zamannya.
9.      Froissart
            Ia menulis sebuah kronik yang menggambarkan Perang Seratus Tahun. Dalam tulisan ini, yang berbentuk prosa, berbagai aktivitas abad XIV dipaparkan secara gambling. Dan dari tulisan Froissart inilah kita memperoleh fambarab tentang masa-masa kemunduran feodalisme.
10.  Matthew Paris
            Meskipun seorang biarawan Benediktin, ia melakukan perjalanan dan menghabiskan waktu mengamati kejadian di pengadilan di Inggris. Tulisan-tulisannya yang luas dan rinci membentuk salah satu sumber utama yang paling signifikan dalam studi abad pertengahan. Di antara karya-karya Paris adalah Chronica Majora ("Major Chronicles"), the Historia Anglorum ("History of the English"), dan the Gesta abbatum monasterii Sancti Albani (“Deeds of the Abbots of the Monastery of St. Albans”). Dia juga menulis biografi tokoh-tokoh sejarah dan orang-orang kudus, termasuk Saint Alban, Confessor Edward, dan Thomas Becket.[3]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CATATAN AKHIR TAHUN 2020

 31 desember 2020 pukul 18.09 aku memulai tulisan ini. sudah lama aku tak menulis. Kesenanganku satu ini terenggut oleh rutinitas pekerjaan....