1. HISTORIOGRAFI
BARAT KLASIK
Historiografi klasik
dimulai pada 865 SM. Dalam
perkebangan awal historigrafi dikenal di peradapan romawi dan yunani klasik.
Hal tersebut tidak terlepas dari peradaban Yunani dan Romawi yang sudah maju
pada zaman klasik dan mempunyai budaya menulis yang tinggi. Namun dalam segi
penulisan keduanya memiliki perbedaan dalam hal penulisan historiografi, hal
tersebut tidak terlepas dari perseoalan pemerintahan dan cara hidup di kedua
wilayah tersebut.
Beberapa tokoh yang terkenal adalah Herodotus, Thucydides,
Polybius, Titus Livius, dsb. Dalam penulisannya historiografi dipengaruhi oleh
penulis sendiri, sehingga kita dapat melihat atau membedakan corak penulisan
penulis dalam penulisan historiografinya. Sebagai contoh adalah contoh
penulisan Herodotus yang masih berbentuk prosa dan puisi sebagai tambahan
Herodotus dikenal sebagai bapak sejarawan dunia.
Pada periode penulisan historigrafi yang ditulis pada masa
klasik, kajian penulisannya lebih dominan pada peristiwa sejarah kontemporer,
atau sezaman dengan penulis. Dalam penulisan sejarah atau historiografi pada
abad klasik ini juga kita bias melihat, bahwa corak penulisan masih diepngaruhi
oleh unsur Mitos atau mitologi, dengan penulisan masih terdapat peran dewa-dewa
trerhadap kehidupan manusia. Dalam penulisan pada abad klasik ini, penulisanya
juga masih menggunakan sumber-sumber tradisi lisan yang diwarisan secara turun
temurun. Sumber lisan memang berhubungan pada saat itu sehingga dalam
melengkapi interpretasi dari penulis histirografi.
Dalam beberapa hal penulisan pada masa ini masih bersifat
sedarhana, karena belum mempunyai kerangka dalam penulisannya. Sehingga belum
mendiskripsikan sebuah peristwa sejarah dengan penulisan yang lebih deskriptif
analisis. Kekurangan tersebut tidak terlepas dari perkembangan penulisan
tersebut yang masih tergolong awal peradaban. Selain itu, dalam mengambil
sumber sejarah, para penulis zaman ini belum mengadakan kajian terhadap sumber,
atau melakukan kiritis terhadap sumber sehingga panulisan sejarahnya belum dalam
merekontrusikan sebuah peristiwa masih bersifat anakronis. Beberapa hal yang
sering menjadi kajian sejarawan pad masa ini adalah penulisannya bersifat
dogeng, genealogi, epos (atau cerita kepalawanan) dsb.
1. Yunani
Sebagai contoh adalah contoh penulisan Herodotus yang masih
berbentuk prosa dan puisi sebagai tambahan Herodotus dikenal sebagai bapak
sejarawan dunia. Pada periode penulisan historigrafi yang ditulis pada masa
klasik, kajian penulisannya lebih dominan pada peristiwa sejarah kontemporer,
atau sezaman dengan penulis. Pengaruh kebudayaan yang
mempengaruhi hadirnya tulisan tersebut adalah Berangkat dari perenungan,
sehingga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap dewa dan kekuatan supranatural.
Belum terdapat ilmu ilmiah pada masa klasik ini. Karena tidak dapat dibuktikan apa
yang ditulis, maka hasil tulisan pada masa ini disebut mitos. Namun, mitos
dapat menguak gambaran kebudayaan pada masanya.
Tokoh
:
1) Herodotus
(484-425 SM), kebangsaaan Yunani dan paling fenomenal. Dia menulis pada abad
ke-5 dan ke-6. Herodotus merupakan pemikir awal di Yunani. Tulisan bersifat
general dan berdasarkan hasil perenungan.
2) Thubydides
(456-396 SM), seorang jenderal dan politisi. Memasuki abad ke-3 SM. Manusi
sudang ramai dan mulai berkonflik (perang). Mulai adanya timbul perang dan
penulisan dg tema peperangan di Yunani. Perang pelonesos.
2. Romawi
Zaman Romawi berdiri pada periode tumbuh setalah runtuhya
Yunani. Dalam kekaisarannya Romawi lebih menekankan pada pejajahan atau ekspansi
wilayah ke daerah luar guna meperluas
wilayah kekuasaannya. Keadaan
social dan politik yang terjadi diwilayah ini, yang pada akhirnya juga
berpengaruh kepada penulisan-penulisan historiografi di romawi, yang umumnya
memilki ciri penulisan heroic, tentang kemenangan peperangan yang ada. Yang
tentu dapat membedakan penulisannya dengan Yunani. Meskipun mempunyai ciri
tersendiri dalam menampilkan tema, namun secara strukutr penulisan secara umum
relative serupa, dengam masih menggunakan karya berbentuk prosa, puisi maupun
sastra. Pengaruh
kebudayaan yang mempengaruhi hadirnya tulisan tersebut adalah Keadaan social dan politik yang terjadi diwilayah
ini, yang pada akhirnya juga berpengaruh kepada penulisan-penulisan
historiografi di romawi, yang umumnya memilki ciri penulisan heroic, tentang
kemenangan peperangan yang ada.
Tokoh :
1) Polybius
(198-117 SM), Memasuki zaman yang lebih maju dibandingkan dua penulis
sebelumnya. Sudah menggunakan pendekatan geografis sejarah dan tidak
mengeneralisasikan sebuah penulian. Polybius merupakan Sejarawan yang terkenal pada masa Romawi,
meski ia merupakan orang Yunani, ia hidup pada masa transisi, ketika Yunani
runtuh dan Romawi mulai berkembang. Dia dilahirkan di daerah Megalopolis yaitu
daerah Yunani, ia hidup pada tahun (208SM-126SM). Dalam hal status social, ia
merupakan keluarga yang terpandang dalam pemerintahan romawi. Semasa hidupnya ia mengalami gejolak politik
yang kuat, ia dipenjara oleh pemerinah Romawi, karena ia dan keluarganya
dituduh terlibat dalam gerakan anti Romawi, ia disandra dan dibawa ke Italia.
Selama masa penahanan tersebut ia mengenal orang-orang kelas atas yang saat itu
tinggal di daerah tersebut diantaranya adalah Cato dan Scipio yang merupakan komandan perang Romawi, keduanya
merupakan pengagum kebudayaan yunani. Dalam memulai karya historiografinya yang
dimulai pada saat ia dipenjara selama 17 tahun. Dan dimulai sejak masa ekspansi
Romawi awal Perang Punisia ke II. Dalam penulisanya ia menulisakan kisah-kisah
sejarah pada masa kontemporer atau semasa ia hidup. Karya-karyanya dominan pada
peristiwa peperanan Romawi terhadap wilayah-wilayah kekuasaan yang ditaklukan.
Yang menceritakan tentang keperkasaan Romawi dalam menaklkan musuh-musuhnya. Karya
yang dihasilkan oleh Polybius mengenai sejarah kekaisaran Romawi adalah The
Histories yang menceritakan kejadian peperangan yang terjadi di Romawi.[1]
2) Julius
Caesar (100-44 SM) seorang jenderal Yunani. Bukunya yang terkenal berjudu;
Komessaris of ….. yang menceritakan tentang perang suku Gallelia. Dia seorang
jenderal yang melakukan refleksi terhadap perang tersebut.
3) Sallustus
(86-34 SM). Rajin membuat biografi dari tokoh-tokoh hebat.
Jaman
Abad Pertengahan Eropa juga lazim disebut dengan istilah “abad gelap dan
juga “abad kebodohan”.Istilah itu mempunyai konotasi bahwa masyarakat
pada masa itu berada dalam kegelapan atau kebodohan. Istilah abad gelap atau
kebodohan itu sesunguhnya diberikan oleh kaum rasionalis Eropa abad 18,
yang telah mengalami abad pencerahan, Enlightement atau Aufklarung.
Mereka ini memandang masyarakat abad pertengahan (8-13) berdasarkan sudut
pandang atau perspektif mereka sebagai manusia rasionalis. Keadaan
kebudayaan dipengaruhi oleh “jiwa jaman” dari pandangan dunia (hidup) dari
masyarakat Abad Pertengahan yaitu:
- Theosentrisme,
yaitu pandangan hidup yang berpusat pada Tuhan
- Providensi,
yaitu pandangan hidup yang mengangap bahwa segala sesuatu di dunia dan
seisinya ini berjalan menurut brencana Tuhan (God Plan).
- Yenseitigheit,
yaiyu pandangan hidup yang mementingkan kehidupan di alam baka atau
akhirat.
Demikianlah
bisa dikatakan bahwa jiwa jaman masyarakat Abad Pertengahan adalah
bersifat spiritual. Dalam hal ini semua kehidupan masyarakat bersumber dan
berpedoman pada ajaran agama (Kristen). Dalam bidang historiografi dan filsafat
sejarah pada waktu itu terjadi kesimpangsiuran, karena historiografi Abad
Pertengahan di pengaruhi oleh agama, sedangkan filsafat sejarah ditandai oleh
jiwa agama. Oleh karena itulah karya sejarah yang dihasilkan pada waktu itu
pada umumnya berupa sejarah agama, sejarah orang-orang suci, sejarah penciptaan
dan sebagainya.[2]
Masa Abad Pertengahan
berlangsung cukup lama (dimulai dari abad ke-5 sampai abad ke-15) dan pengaruhnya
dirasakan di banyak segi kehidupan. Ciri dari historiografi dari Abad
Pertengahan pada umumnya penulisan dari karya masyarakat lebih di bercirikan
tentang tema keagamaan, karena pada masa ini pemikiran tentang ketuhanan mulai
berkembang dan tekanan geraja yang kuat. Penulisan sejarah pada masa Abad
Pertengahan secara umum mengungkapkan tentang sejarah manusia dan dunia sebagai
peralihan dari penulisan sejarah yang bersifat ethnocentris dan regiocentris
pada masa tradisional ke penulisan yang cendrung bersifat theocentris.
Isi dari tulisan yang dihasilkan pada masa ini dipenuhi oleh
pandangan-pandangan teologis. Proses sejarah yang ditulis dikaitkan dengan
keberadaan Tuhan sebagai pusatnya. Dominasi agama sangat kuat pada masa itu. Namun kemudian,
teologi semakin kuat namun mengesampingkan rasionalitas (akal). Hasil karya
sangat minim bahkan hampir tidak ada. Bentuk tulisannya Mengkombinasikan
fakta sejarah dg teologi.
Tokoh :
1. Augustinus
Augustinus merupakan
seorang penulis yang sangat produktif, terutama dalam hal teologi. Beberapa
karya tulisnya yang kontroversial berkaitan dengan persoalan masa itu yakni
yang berkaitan dengan kaum Pelagian, masih tetap berpengaruh hingga zaman
modern. Di antara karyanya yang sangat berpengaruh dan terkenal sampai sekarang
ini,
adalah:
1) Confessiones, pengakuan (semacam riwayat
hidup);
2) De Trinitate , tentang Allah Tri Tunggal;
3) De Natura et Gratia, tentang kodrat dan rahmat;
4) De Civitate Dei, tentang negeri Allah (sebuah
buku mengenai masyarakat Kristiani yang ideal dan hubungan antara negara dan
agama, besar pengaruhnya pada masa Pertengahan);
5) De Quantitate Animae, tentang mutu jiwa.15
6) Confessiones, Buku yang berjudul Confessiones
karya Augustinus memiliki karakteristik sejarah. Buku yang terdiri dari 13
jilid ini terdiri dari dua bagian besar pembahasan yakni riwayat hidup
Augustinus dan pembahasan masalah keagamaan. Sembilan jilid di antaranya
menjelaskan tentang riwayat hidup Augustinus dari kecil hingga memeluk agama
Kristen pada usia 32 tahun sekaligus tentang ayahnya yang “kafir” dan ibunya
yang taat beragama. Sementara yang empat jilid lebih menjelaskan tentang
perjalanan dan pencarian yang dianggapnya sebagai sebuah kebenaran (masalah
keagamaan). Menurut Yusouf Ibrahim, Confessiones mengisahkan pengalaman-pengalaman
yang telah dilalui penulisnya pada tahap tertentu dalam kehidupannya.
Harapannya buku itu menjadi petunjuk menuju ke jalan yang benar. Kebenaran yang
dimaksud adalah agama Kristen yang kemudian dianutnya dengan teguh.
2. Esebius
Esebius dari Caesaria
menulis buku sejarah gereja “church history” yang menceritakan tentang tumbuhnya gereja secara alami, berbicara tentang generasi yang persuafif dan keyakinan jenis sejarah yang radical (mengabaikan tradisi klasik). Esebius mendiskripsikan kehidupan religius dan
mengajukan pertanyaan tentang eksisitensi manusia.
Tokoh lain :
1. Hugo
Von Santo Victor
Pandangan Hugo Von Santo Victor terhadap sejarah adalah menempatkan
Kristus sebagai pusat dari segala peristiwa sejarah. Dengan berpegangan
terhadap pemikiran tersebut, maka untuk mengetahui secara mendalam terhadap
sejarah maka seseorang harus mengetahui iman.
2. Otto
Von Freising
Otto Van Freising dikenal sebagai bapak filsafat sejarah. Salah satu karya Otto
Van Freising yang terkenal adalah ”cronicle or history of two cities”.
Dalam karya tersebut terlihat jelas pandangan teologis, yakni bahwa proses
sejarah manusia pada mulanya menderita, sengsara tetapi kemudian mendapat
bimbingan Tuhan, sehingga akhirnya selamat.
3. Cassiodorus
Cassiodorus merupakan pegawai tinggi dari istana kaisar suku Goth Timur yaitu
Theodorik. Akan tetapi ia sendiri sebenarnya adalah orang Romawi Katolik. Ia
sesunguhnya keturunan orang Siria, akan tetapi sudah sejak lama nenek moyangnya
bekerja sebagai pejabat tinggi pada kekaisaran Romawi. Buku pertamanya adalah Chronika,
yang merupakan buku asal-usul politik dari putra mahkota Kaisar Goth Timur
sebelum tahun 519. Oleh karena mempunyai pandangan atau misi politik, maka
tidak dilaporkan mengenai kelahiran Kristus dan kejatuhan dari kekaisaran
Romawi Barat.
Setelah tidak menjadi pejabat, Cassiodorus masih menulis suatu karya lagi yang
diberi judul Variae, yang bisa dianggap sebagai terbitan sumber-sumber
sejarah tertua. Ketika itu ia juga mengalami penyadaran agama (masuk agama
Kristen), dan sesudah itu terutama sibuk dengan kebudayaan. Selama lebih dari
seperempat abad, walaupun ia sendiri bukan seorang biara, ia mempelajari Injil,
sejarah para murid Yesus dan para penulis antik. Hasil dari studinya disusun
dalam suatu karangan yang berjudul Institutiones. Dalam edisi bahasa Latin
karyanya terkenal dengan nama Historia Exclesiastica of Historia Tripatita,
yang tidak lain adalah sejarah gereja.
4. Procopius
Tulisan-tulisan Procopius umumnya dalam bahasa Yunani. Menulis The History
of His Own Time yang menceritakan perang-perang Byzantium melawan Persia,
Afrika, dan bangsa Goths. Ia menyertai seorang jenderal Byzantium dalam perang,
sehingga sebagian tulisannya bisa dikatan sebagai saksi mata. Kelemahannya
terletak dalam biasnya sebagai pengagum empirium dan penggunaan sumber yang
tanpa seleksi
5. Gregory
Tulisannya yang terkenal yaitu History of The Franks yang menceritakan
sejarah dunia sejak zaman kuno sampai abad ke-5. Sejarah bangsa Franka
dimulainya dari 417 sampai 591, lima puluh tahun terakhir ditulisnya dari sudut
pandang saksi mata. Dia menulis dalam bahas latin, bahasa yang dimengerti
kebanyakan orang pada masanya. Gregory menulis keajaiban-keajaiban sebagai
umsur yang membuat tulisannya saksi kekuasaan agama atas bangsa Franka.
Tulisannya menandai peralihan menuju abad pertengahan.
6. Bede
Menulis sebuah buku Ecclesiastical History of English Poeple, isinya
menceritakan tentang terbentuknya kebudayaan Anglo-Saxon. Ia menulisnya dalam
bahasa latin. Bede menggunakan banyak sumber dan berkonsultasi dengan
gerejawan. Ia sangat berhati-hati dengan hal-hal yang ajaib, sehingga
tulisannya terkesan objektif. Bukunya dirancang secara sistematis. Biografi
dalam bukunya menjadi bagian yang sangat penting, karena dia menulis tentang
orang-orang yang berjasa dalam membawa misi kristen di Inggris.
7. Eginhard
Ia pada mulanya adalah salah seorang murid Sekolah Istana, yang kemudian
menjadi penasehat, sahabat, dan sekretaris Karel Agung. Karyanya tentang Karel
Agung mengikuti model karya Suetonius, Lives of the Caesars.[1]
Pada zaman Karoling ia menciptakan karya besar yang berjudul Life of
Charlemagne.
8. Dante Aligheri
Merupakan penulis terbesar yang menghasilkan sebuah karya yang komprehensif
tentang puncak kebudayaan Abad Pertengahan. Melalui karya-karya Dante kita
diantarkan untuk memasuki kehidupan dan alam pikiran masyarakat perkotaan
Italia awal abad XIV. Sebab, dalam karya-karyanya ini Dante tidak hanya
mengungkapkan hal-hal yang lahiriah, tetapi juga menyangkut pandangan hidup
manusia pada zamannya.
9. Froissart
Ia menulis sebuah kronik yang menggambarkan Perang Seratus Tahun. Dalam tulisan
ini, yang berbentuk prosa, berbagai aktivitas abad XIV dipaparkan secara
gambling. Dan dari tulisan Froissart inilah kita memperoleh fambarab tentang
masa-masa kemunduran feodalisme.
10. Matthew Paris
Meskipun seorang biarawan Benediktin, ia melakukan perjalanan dan menghabiskan
waktu mengamati kejadian di pengadilan di Inggris. Tulisan-tulisannya yang luas
dan rinci membentuk salah satu sumber utama yang paling signifikan dalam studi
abad pertengahan. Di antara karya-karya Paris adalah Chronica Majora
("Major Chronicles"), the Historia Anglorum ("History of
the English"), dan the Gesta abbatum monasterii Sancti Albani
(“Deeds of the Abbots of the Monastery of St. Albans”). Dia juga menulis
biografi tokoh-tokoh sejarah dan orang-orang kudus, termasuk Saint Alban,
Confessor Edward, dan Thomas Becket.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar