Selasa, 02 Juli 2019

UTS SEJARAH ISLAM INDONESIA

1. Jelaskan teori-teori dan analisa tentang kedatangan islam ke Indonesia!
Jawab:
Secara geografis, Indonesia terletak di kawasan yang sangat strategis dalam saluran perdagangan masa silam. Hubungan erat antar pedagang muslim dan pedagang Nusantara di masa silam menimbulkan pengaruh terhadap masuknya agama Islam di Indonesia. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran para pedagang muslim yang berasal dari Gujarat (India), Persia, dan Arab. Berikut ini pemaparan dari masing-masing teori masuknya Islam ke Indonesia tersebut.

Teori Gujarat
Teori gujarat adalah teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel. Dalam teori ini disebutkan bahwa Islam di Indonesia sebetulnya berasal dari Gujarat, India dan mulai masuk sejak abad ke 8 Masehi. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di anak benua India, seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar. Seperti diketahui bahwa Bangsa Indonesia pada masa itu memang telah menjalin hubungan dagang dengan India melalui saluran Indonesia. Teori gujarat juga didasarkan pada corak ajaran Islam yang cenderung memiliki warna tasawuf. Ajaran ini dipraktikan oleh orang muslim di India Selatan, mirip dengan ajaran Islam di Indonesia pada awal berkembangnya Islam.
Teori Persia
Teori persia adalat teori masuknya Islam ke Indonesia yang dikemukakan oleh Hoessein Djajadiningrat. Dalam teori ini dikemukakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang berasal dari Persia (Iran). Islam diyakini dibawa oleh para perdagang Persia mulai pada abad ke-12. Teori persia berlandaskan pada bukti maraknya paham Syiah pada awal masuknya Islam ke Indonesia.
Teori Arab atau Teori Mekah
Berdasarkan teori Arab, masuknya Islam ke Indonesia diyakini berasal dari Arab, yaitu Mekkah dan Madinah pada abad perama Hijriah atau abad ke 7 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada adanya bukti perkampungan Islam di Pantai Barus, Sumatera Barat, yang dikenal sebagai Bandar Khalifah. Wilayah ini disebut dengan wilayah Ta-Shih. Ta-Shih adalah sebutan orang-orang China untuk orang Arab.

2. Jelaskan awal perkembangan atau persentuhan antara Islam dan  Nusantara!
Jawab:
Penyebaran dakwah Islam di Indonesia dilakukan secara damai. Proses masuknya Islam di Indonesia dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut :
Perdagangan
Perdagangan merupakan saluran utama proses Islamisasi di Indonesia. Melalui perdagangan timbullah interaksi antara para pedagang muslim dengan masyarakat Indonesia. Kegiatan tersebut berjalan efektif karena perdagangan yang dilakukan oleh para pedagang muslim terjadi pada masyarakat pribumi kelas bawah, para bangsawan hingga raja. Tidak hanya sekadar berdagang, akan tetapi para pedagang muslim juga melakukan dakwah selama kegiatan perdagangan berlangsung.
Perkawinan
Cara ini merupakan langkah efektif bagi para pedagang muslim dalam menyebarkan Islam dikarenakan  melalui pernikahan ini akan terlahir seorang anak yang muslim juga, sehingga  terbentuklah masyarakat muslim yang suatu saat dapat membentuk kerajaan dan pemerintahan Islam.
Politik
Islamisasi melalui jalur politik dilakukan secara berkesinambungan antara penguasa dan pemerintahan. Setelah penguasa atau raja masuk Islam, hampir dapat dipastikan bahwa rakyatnya juga masuk Islam. Hal itu terjadi karena masyarakat memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap pemerintah, dan seorang raja akan menjadi panutan bahkan menjadi contoh bagi rakyatnya.
Pendidikan
Jalur pendidikan merupakan media yang efektif dalam proses Islamisasi di Indonesia. Islamisasi seperti ini dilakukan melalui pendidikan pesantren oleh para guru agama, kiyai dan ulama. Setelah santri selesai belajar, mereka kembali ke masyarakat untuk ikut membantu menyebarkan Islam bahkan banyak diantara para santri itu yang kemudian mendirikan dan memiliki pondok pesantren sendiri. Adapun tujuan pendidikan di pondok pesantren adalah untuk mempermudah penyebaran dan pemahaman agama Islam.
Kesenian
Kegiatan Islamisasi lewat jalur kesenian yang paling terkenal adalah dengan cara mengadakan pertunjukan seni gamelan dan wayang. Cara ini banyak ditemukan di kawasan Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan lainnya. Seni gamelan banyak digemari masyarakat Jawa. Cara ini tentu mengundang masyarakat untuk berkumpul dan selanjutnya dilaksanakan dakwah Islam pada pertunjukkan seni tersebut.

3. Jelaskan sejarah berdirinya, berkembangnya, dan runtuhnya kerajaan Samudra Pasai!
Jawab:
Kesultanan Pasai, juga dikenal dengan Samudera Darussalam, atau Samudera Pasai, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-Saleh, sekitar tahun 1267. Berdasarkan Hikayat Raja-raja Pasai, menceritakan tentang pendirian Pasai oleh Marah Silu, setelah sebelumnya ia menggantikan seorang raja yang bernama Sultan Malik al-Nasser.  Kerajaan ini dibangun setelah terjadi runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, tepatnya dibangun sekitar abad ke 13 M.
Pemerintahan Sultan Malik as-Saleh kemudian dilanjutkan oleh putranya Sultan Muhammad Malik az-Zahir dari perkawinannya dengan putri Raja Perlak. Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Malik az-Zahir, koin emas sebagai mata uang telah diperkenalkan di Pasai, seiring dengan berkembangnya Pasai menjadi salah satu kawasan perdagangan sekaligus tempat pengembangan dakwah agama Islam. Pasai merupakan kota dagang, mengandalkan lada sebagai komoditi andalannya. Dalam perdagangan Kesultanan Pasai mengeluarkan koin emas sebagai alat transaksi pada masyarakatnya, mata uang ini disebut Deureuham (dirham).
Tepatnya pada tahun 1383 sampai tahun 1405 Kerajaan Samudera Pasai mulai bangkit dibawah pimpinan Sultan Zain Al-Abidin Az-Zahir. Kemudian masa pemerintahan Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir berakhir dan saat itu kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai dipimpin oleh Janda Sultan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir yaitu Sultanah Nahrasiyah, ia juga bisa disebut dengan raja perempuan pertama di Kerajaan Samudera Pasai. Dibawah kepemimpinan Sultanah Nahrasiyah, Kerajaan Samudera Pasai berada dimasa kejayaannya.
Menjelang masa-masa akhir pemerintahan Kesultanan Pasai, terjadi beberapa pertikaian di Pasai yang mengakibatkan perang saudara. Sulalatus Salatin menceritakan Sultan Pasai meminta bantuan kepada Sultan Melaka untuk meredam pemberontakan tersebut. Namun Kesultanan Pasai sendiri akhirnya runtuh setelah ditaklukkan oleh Portugal tahun 1521 yang sebelumnya telah menaklukan Melaka tahun 1511, dan kemudian tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh.

4. Tuliskan nama-nama Kerajaan Islam yang ada di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku!
Jawab:

Jawa
Kerajaan Demak
.KerajaanPajang
Kerajaan Mataram Islam
Kalimantan
Kesultanan Kotawaringin
Kerajaan Pagantan
Kesultanan Pontianak
Kesultanan Kartanega
Sulawesi
Kesultanan Buton
Kesultanan Banggai
Kerajaan Gowa Tallo
Kerajaan Bone
Kerajaan Konawe
Maluku
Kerajaan Ternate
Kerajaan Tidore
Kerajaan Bacan
Kerajaan Jailolo


5. Jelaskan dan analisa tentang proses penyebaran Islam pada masa walisongo!
Jawab:
Wali Songo atau Wali Sembilan. Wali adalah sebutan bagi orang-orang yang berpengetahuan dan penghayatan agama islamnya sudah mencapai tingkat sangat dalam dan sanggup berjuang untuk kepentingan agama tersebut. Disamping mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyebaran agama Islam di Jawa, Wali Songo juga berperan sebagai penasehat jraja dan pendukung raja-raja Islam yang berkuasa, bahkan ada yang menjadi raja, seperti Sunan Gunung Jati.
Masyarakat Indonesia dahulu memeluk kepercayaan dengan pemujaan roh nenek moyang yang disebut dahyang yang diwujudkan dalam bentuk arca dan gambar. Dalam penyebaran Islam, wali songo (khususnya Sunan Kalijaga) menggunakan media kesenian (wayang) sebagai media dakwahnya. Pada awalnya bentuk wayang yang digunakan menyerupai relief yang ada di candi Borobudur dan prambanan. Namun, setelah wali songo menggunakan wayang sebagai media dakwah, para wali melakukan berbagai penyesuaian dengan ajaran Islam.
Dalam hal esensi yang disampaikan dalam cerita tentunya disisipkan unsur-unsur moral ke-Islaman. Para wali berperan besar dalam mengembangkan pewayangan Indonesia. Disamping menggunakan wayang sebagai media dakwah, para wali juga melakukan dakwah melalui berbagai bentuk akulturasi budaya lainnya. Contohnya melalui penciptaan tembang-tembang keislaman berbahasa Jawa, gamelan, dan lakon islami. Setelah penduduk tertarik, mereka diajak bersyahadat, diajari wudhu, shalat, dsb. Pada masa wali songo, penyibaran Islam dilakukan melalui bahasa-bahasa symbol, media kesenian, dan budaya merupakan salah satu bentuk perjuangan yang cukup efektif.
Nama-nama Wali Songo diantaranya Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Raden Rahmat (Sunan Ampel), Syarifuddin (Sunan Drajat), Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), Raden Paku (Sunan Giri), Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga), Ja’far Shodiq (Sunan Kudus), Raden Prawata (Sunan Muria), Fatahillah (Sunan Gunung Jati).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CATATAN AKHIR TAHUN 2020

 31 desember 2020 pukul 18.09 aku memulai tulisan ini. sudah lama aku tak menulis. Kesenanganku satu ini terenggut oleh rutinitas pekerjaan....